Konten [Tampil]
Kata
Dilan, yang berat itu rindu. Benar begitu?
Rindu
itu berat, memang benar. Ngga percaya? Ah, ngga usah pura-pura. Aku yakin kamu
pernah merasakannya juga, kan?
Beratnya
rindu itu ngga bisa ditimbang. Kata semut-semut di kamar saya, memang tak ada
timbangan yang sanggup mengukurnya. Rindu itu tak perlu ditimbang.
Tapi
bagaimana bisa disebut berat jika tidak berwujud? Lihatlah, orang-orang yang
sedang dilanda rindu, tidak bisa berjalan tegak, karena rindu membebani
pundaknya. Tidak bisa banyak makan, karena sudah ada rindu di perutnya. Tidak bisa
tidur lelap, karena ada rindu sebagai selimutnya. Tidak bisa fokus berpikir,
karena ada rindu dalam pikirannya. Lihat, betapa rindu meliputi seluruh tubuh
dan hidupnya, rindu ada di mana-mana, pantaslah ia berat.
Tapi
sungguh, beratnya rindu itu belum seberapa. Dibanding dengan riba, jauh lebih
berat akibat dan dosanya. Riba adalah tambahan yang jelas haram hukumnya. Hampir
sama namun berbeda dengan jual beli. Masalahnya, manusia zaman now, sangat “terbiasa”
dengan riba sehingga tidak banyak yang menyadarinya sebagai dosa.
Karena
riba mirip dengan jual beli, banyak orang menganggapnya hampir atau bahkan
sama. karena riba itu tampak logis, banyak orang yang begitu saja menerima. Karena
riba menjadi transaksi yang “biasa” berabad lamanya, maka pantaslah banyak
orang yang tak mengira besar dosanya.
Padahal
dosa riba, membuat Allah melaknat tidak hanya pemakan, tapi juga pencatat,
pemberi riba, dan kedua saksinya. “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, penulisnya dan dua saksinya”, dan
Beliau bersabda, “Mereka itu sama.” [HR. Muslim, no. 4177]
Padahal
dengan praktek riba, berarti manusia menyatakan perang dengan Allah dan RasulNya.
Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allâh dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa
Allâh dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan
riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya. [Al-Baqarah/2: 278-279]
Belum
lagi urusan di akhirat, manusia-manusia yang terlibat dengan riba akan dibangkitkan
seperti orang yang kerasukan. Hal ini dijelaskan dalam Q. S. Al Baqoroh 275:
“Orang-orang yang makan
(mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual
beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.”
Bisa
jadi, riba merajalela karena orang-orang yang mempraktekkan riba tidak
merasakan bahayanya. Uang yang didepositokan berbunga-bunga, uang yang dipinjamkan
jadi berlipat banyaknya, barang jelek yang ditukar menjadi barang baik tanpa
ditentukan harganya, semua tampak begitu menguntungkan. Namun sayang, dosa riba
lebih dahsyat dari dosa zina. Ya, Rasulullah mengumpamakan dosa riba dalam
sebuah hadits: “Dari Abdullah
bin Masud RA dari Nabi SAW bersabda,"Riba itu terdiri dari 73 pintu. Pintu
yang paling ringan seperti seorang laki-laki menikahi ibunya sendiri. (HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim)
Sebagai
masyarakat timur tentu kita dapat memahami maksid “menikahi ibunya”, adalah
lebih tinggi tingkatannya dari zina. Perumpamaan seorang lelaki menikahi
ibunya, adalah lebih besar dan berat dosanya dari dosa zina. Hadits lain
menjelaskan dengan perumpamaan yang senada: “Dari Abdullah bin Hanzhalah ghasilul malaikah
berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Satu dirham uang riba yang dimakan
oleh seseorang dalam keadaan sadar, jauh lebih dahsyah dari pada 36 wanita
pezina. (HR. Ahmad)
Jadi,
masih suka menyimpan uang di bank konvensional? Jangan, dosa riba itu berat. Jauhi
saja.
#ILoveIB
#OneDayOnePost
#DilanEffect
Setuju banget kak, berat,tapi tetap aja masih banyak yang melakukannya, walau udah tau bahwa riba itu diharamkan.
ReplyDeleteMantaaaab.... Riba memang beraaat banget.
ReplyDeleteBahkan beratnya rindu saja tak sanggup mengalahkan beratnya dosa akibat riba
Bilangin sama Riba dapet salam dari Dilan.... Dilanjutkan ga pake riba nya,hehehe
ReplyDeleteSaya terus berpikir, gimana caranya 100% perawan dari bank walaupun pake embel2 syariah dan walaupun cuma nabung doang
ReplyDeleteKalo disimpan dirumah, tar malah dimakan rayap. Dan ga bisa transfer duit #kudet
sepatu...!
ReplyDelete