Manajemen keuangan yang baik menyarankan untuk investasi sejak dini. Namun kita seringkali bingung memilih, apa instrument investasi yang paling menguntungkan? Sampai tahun 2021 ini di Indonesia ada banyak sekali pilihan investasi yang tidak hanya menguntungkan, tapi juga halal. Label halal semakin diminati karena halal sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
Secara
garis besar, ada dua jenis investasi yang bisa dipilih untuk mengembangkan
asset. Yaitu investasi di sektor keuangan dan sektor riil. Secara prinsip muamalah, semua boleh kecuali yang dilarang. Dalam ulasan
berikut, kita akan bahas investasi di sektor keuangan. Masing-masing sektor dan
instrument investasi memiliki keunggulan dan kekurangan.
Investasi Sektor Keuangan
Investasi
sektor keuangan berarti investasi yang melibatkan lembaga keuangan baik bank
maupun non bank. Setiap lembaga keuangan memiliki beberapa produk yang
bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan return sesuai kapasitas setiap produk.
·
Bank
Ada
beberapa plihan instrument investasi di bank, baik bank syariah maupun
konvensional. Produk bank syariah memiliki variasi akad berdasarkan tujuan
transaksi di sisi pendanaan maupun pembiayaan sesuai syariah. Sementara di bank konvensional, meskipun memiliki beragam intrumen
investasi menggunakan sistem perhitungan yang sama, yaitu bunga.
Instrument
investasi yang terdapat di bank dapat berupa tabungan, giro dan deposito. Untuk
transaksi dengan traffic tinggi bisa
memilih giro atau tabungan. Umumnya bank juga menawarkan beberapa varian produk
tabungan dengan tujuan khusus.
Misalnya di
Bank Syariah, ada tabungan khusus untuk haji, pendidikan, atau berbagai
kepentingan lain. Jika sudah diposkan
untuk kepentingan tertentu, maka tidak bisa diambil sewaktu-waktu kecuali
kepentingan tersebut sudah terpenuhi. Bahkan saat ini, hanya dengan satu
rekening nasabah bank syariah berpeluang memiliki tabungan untuk berbagai
keperluan.
Misalnya setelah
menabung selama satu tahun berkeinginan untuk membeli gawai baru. Maka nasabah
dapat “membuka” kantong tabungan baru dengan rekening yang sama, kemudian
menetapkan target menabung. Misalnya target tabungan 3 juta rupiah selama 10
bulan. Maka setiap bulan saldo utamanya akan terpotong sebesar 300 ribu rupiah
selama 10 bulan, masuk ke “kantong” tabungan gawai.
Begitu juga
ketika ingin menabung untuk membeli laptop, rumah, kendaraan, atau lainnya. Selain
tabungan, ada juga deposito atau simpanan berjangka mulai dari 3 bulan sampai
lebih dari satu tahun. Deposito ini umumnya menghasilkan return yang lebih tinggi dari tabungan atau giro.
·
Pasar
Modal
Investasi
di pasar modal dapat dilakukan oleh investor yang fokus berprofesi sebagai
investor pasar modal atau menjadikannya sebagai penghasilan sampingan. Untuk
mendapat keuntungan di pasar modal dengan mengandalkan saham, maka investor
dapat mengamati pergerakan harga saham dan sewaktu-waktu menjualnya ketika
berpotensi mendapat capital gain. Hukum trading saham syariah dibahas di sini. Keuntungan
lain yang bisa diperoleh dari saham adalah mendapat dividen.
Sementara
jika menanamkan modal melalui sukuk, maka investor hanya perlu membeli dan
membiarkannya hingga jatuh tempo untuk mendapat return. Cara ini juga bisa diaplikasikan oleh para investor
reksadana. Instrument pasar modal konvensional dan syariah memiliki perbedaan,
meskipun beberapa instrument adalah sama, seperti saham dan reksadana.
Perbedaan
antara saham dan reksadana di pasar modal konvensional dibanding dengan syariah
adalah statusnya. Saham dan reksadana syariah sudah melalui proses screening oleh Dewan Pengawas Syariah
Pasar Modal. Setiap 6 bukan sekali OJK merilis Daftar Efek Syariah sebagai
hasil screening sesuai peraturan yang
berlaku. Produk lain dari pasar modal syariah adalah sukuk yang dianggap serupa
tapi tak sama dengan obligasi.
Dari sisi return, perbedaan paling mendasar yang
berakibat pada banyak konsekuensi hukum adalah pada penggunaan istilah dalam return. Pada obligasi, investor berhak
mendapat yield setelah jatuh tempo. Sementara
investor sukuk berhak atas imbal hasil sesuai akad di awal. Perbedaan istilah
antara syariah dan konvensional memang berdampak pada banyak hal yang menjadi
konsekuensinya.
·
Fintech
Financial Technology
merupakan salah satu inovasi jasa keuangan oleh perusahaan start-up untuk membantu memperluas jaringan pasar komersial dan
memudahkan pengguna untuk saling terhubung dengan berbagai platform.
Beberapa fintech digagas oleh bank, sebagian yang
lain berdiri atas kepentingannya masing-masing sesuai dengan fungsi yang ingin
dijalankan. Tidak semua fintech berfungsi sebagai salah satu pilihan dalam
instrument investasi. Seperti kitabisa.com yang lebih memaksimalkan fungsinya
sebagai perusahaan penggalang dana (crowdfunding).
Layanan
fintech yang lain menawarkan jasa microfinancing
atau biasa dikenal dengan pinjaman online. Ada juga yang berfungsi sebagai Peer to Peer Pembiayaan berbasis
syariah, yaitu Dana Syariah. Melalui aplikasi Dana Syariah, investor dapat
menitipkan uangnya di perusaan fintech
ini kemudian disalurkan ke proyek property sesuai pilihan investor.
Mana yang Paling Menguntungkan?
Dari sekian
pilihan instrument investasi yang tersedia hingga saat ini, masing-masing
memiliki potensi keuntungan menggiurkan. Prinsip pertama bagi seorang muslim
sebelum memilih instrument yang paling tepat adalah memeriksa statusnya: halal
atau tidak. Karena segala sesuatu yang tidak halal hanya berpotensi mengundang
musibah.
Instrument
investasi yang banyak dipilih oleh masyarakat adalah bank. Maka sebaiknya
pilihlah bank syariah terdekat yang mudah dijangkau dan dapat memberikan
layanan terbaik. Kisaran return yang
bisa diperoleh dari bank pada instrument deposito adalah nisbah bagi hasil di
atas 50% dari total penghasilan bank syariah selama jangka waktu tertentu. Bank
konvensional umumnya menawarkan bunga deposito antara 4-4.5% dalam kondisi
ekonomi normal.
Jika ingin
memilih instrument investasi di pasar modal, pastikan memilih pasar modal
syariah melalui perusahan sekuritas yang didukung Syariah Online Trading System
(SOTS). Sistem ini memungkinkan investor hanya memilih efek yang termasuk dalam
Daftar Efek Syariah dan menggunakan pola transaksi sesuai prinsip syariah.
Anda juga
bisa memilih investasi P2P melalui fintech
yang memenuhi prinsip syariah seperti aplikasi Dana Syariah. Atau jika ingin
melakukan investasi akhirat juga bisa melalui aplikasi LinkAja Syariah sebagai
sarana membayar zakat, infaq atau wakaf.
Baca juga: Maqashid bisnis dan keuangan Islam
Banyaknya pilihan
instrument investasi yang menguntungkan sesuai prinsip syariah di sektor
keuangan semoga bisa menjaring lebih banyak umat Islam untuk bergabung menjadi
investor. Dengan demikian pangsa pasar Islamic
financial akan meluas dan marketshare
dapat terus meningkat. Jadi, instrumen apa yang menjadi pilihan Anda untuk investasi di sektor keuangan?
Post a Comment
Post a Comment