Memilih apartemen sebagai tempat tinggal kini menjadi tren, lambang prestise, sekaligus sarana meningkatkan level pergaulan. Dengan dalih kemudahan akses transportasi, kenyamanan dan kelengkapan fasilitas, tentu tidak salah jika faktanya demikian. Apalagi di ibukota yang lalu lintas dan penduduknya cukup padat.
Dibanding dengan membangun atau membeli rumah mewah di ibukota, harga apartemen jauh lebih terjangkau. Meskipun jika dibanding rumah biasa, tentu lebih mahal. Karena apartemen menawarkan fasilitas yang jauh lebih lengkap dan mudah tanpa harus menghabiskan biaya transportasi dan tenaga untuk berpindah tempat.
Plus Minus Memilih Apartemen Sebagai Tempat Tinggal
Ya, ada plus dan minus masing-masing antara tinggal di rumah dan di apartemen. Berikut beberapa alasan yang dapat menjadi pertimbangan jika Anda memilih gedung tinggi dengan akses terbatas dan kenyamanan fasilitas untuk tinggal.
Kelebihan Tinggal di Apartemen
Banyaknya orang yang memilih apartemen sebagai tempat tinggal tidak lepas dari kelebihannya yang menjanjikan. Berikut beberapa pertimbangan kebanyakan orang yang menjadikan apartemen sebagai tempat paling nyaman.
1. Kemudahan Akses Fasum
Mau renang? Olahraga? Tersedia kolam renang, taman, gym, yang terletak dekat atau merupakan salah satu fasilitas yang disediakan pengembang apartemen. Mau pergi ke kantor? Umumnya apartemen dibangun dekat dengan halte atau stasiun kereta. Maka jika ingin bepergian, tentu lebih praktis.
Perlu ke rumah sakit atau pusat belanja? Bahkan umumnya pusat belanja hanya terletak beda lantai dengan area tempat tinggal. Sementara rumah sakit dapat dijangkau dalam waktu 5-15 menit dari apartemen. Tidak salah jika memilih apartemen sebagai tempat tinggal dianggap sebagai pilihan terbaik.
2. Keamanan dan Kebersihan Terjamin
Sistem satu pintu di setiap gedung apartemen membuat keamanan jauh lebih terjamin daripada tinggal di rumah. Tentu hanya penghuni yang bebas keluar masuk dengan pengawasan tim keamanan. Seperti halnya apartemen Tamansari Semanggi yang menjamin keamanan penghuninya selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam sepekan.
Untuk menjaga kebersihan, sistem pembuangan sampah diatur sedemikian rupa agar tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Jika membutuhkan jasa pembersih rumah, banyak penyedia layanan siap dipanggil ke apartemen. Atau Anda memilih membersihkan secara mandiri, tentu jauh lebih hemat.
3. Hemat Tenaga
Khususnya di ibukota, perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya sangat menyita waktu dan tenaga. Selain karena jarak, kondisi jalan yang macet tentu membuat kendaraan hanya mampu berjalan lambat. Akhirnya habislah umur di jalan, mulai bekerja masih muda, eh tidak terasa bertahun kemudian menjadi sangat tua.
Setelah macet, penat akibat perjalanan dan pekerjaan, sampai di rumah tinggal sedikit saja sisa perhatian dan tenaga untuk keluarga. Memiliki properti mewah jika tidak bisa menikmatinya tentu sia-sia. Demi mengurangi rasa lelah dan terbuangnya waktu di jalan, tinggal di apartemen jadi alternatif terbaik yang bisa diambil.
4. Praktis dan Minim Interaksi
Apartemen memang didesain bukan untuk masyarakat yang memiliki jiwa sosial tinggi. Entah apakah ini bisa dsiebut sebagai kelebihan, atau sebenarnya adalah kekurangan? Antara penghuni yang satu dengan lainnya jarang bisa berinteraksi secara langsung, apalagi saling mengenal dekat.
Kekurangan Tinggal di Apartemen
Selain kelebihan, tentu ada kekurangan jika Anda memilih apartemen sebagai tempat tinggal. Beberapa poin berikut mungkin bisa menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk tinggal di sana.
1. Biaya Hidup Mahal
Untuk hidup di ibukota, apalagi jika memilih apartemen di Jakarta Selatan, bersiaplah dengan biaya hidup yang tidak murah. Mulai dari biaya keamanan, kebersihan, laundry, makan, sampai sewa gym, parkir, listrik, air dan sebagainya.
Sekadar saran, jika pendapatan per bulan belum melebihi UMR sebaiknya tidak perlu memilih apartemen sebagai tempat tinggal. Bukan hanya memaksakan diri, lebih dari itu, menyesuaikan pengeluaran dengan kemampuan keuangan jauh lebih penting daripada menjaga gengsi.
2. Luas Terbatas
Berbeda dengan konsep rumah yang bisa menampung lebih dari 3 kamar tidur, dapur, kamar mandi, masih ada ruang keluarga, dan bisa dibangun vertikal. Konsep bangunan apartemen tidak bisa demikian. Hanya ada satu atau dua kamar tidur dan luas rumah secara keseluruhan sangat terbatas.
Di sisi lain, jauh lebih mudah untuk membersihkan apartemen daripada rumah. Untuk tinggal sendiri atau keluarga baru, konsep apartemen masih bisa diterima. Sayangnya jika sudah memiliki anak dan semakin banyak, tentu butuh ruang yang lebih luas.
3. Risiko Saat Terjadi Bencana
Bangunan apartemen secara keseluruhan adalah gedung bertingkat yang hampir mustahil untuk tenggelam jika terjadi banjir. Akan tetapi jika yang terjadi gempa atau kebakaran, dampaknya bisa fatal. Karena proses evakuasi tentu lebih sulit daripada tinggal di rumah baik milik sendiri maupun masih dalam proses KPR.
Terlepas dari semua plus minus memilih apartemen sebagai tempat tinggal tersebut, keputusan terbaik tentu ada di tangan Anda. Pastikan keuntungan yang Anda peroleh jauh lebih besar dari kekurangannya, sehingga tidak menyesal setelah memutuskan pindah ke apartemen.
Memang segala sesuatu ada plus minusnya ya.
ReplyDeletetermasuk dalam hal apartment sbg tempat tinggal ini.
Tapi klo daku diminta milih, prefer rumah tapak sih .
Waaah, aku dulu mengira apartemen hampir sama dengan rumah susun, mbaa 😅
ReplyDeleteAku dulu juga berpikir ingin investasi di apartemen buat masa tua nanti. Cuma ya perlu dipikirkan juga ya plus minusnya
ReplyDeleteAKu penasaran banget tinggal di apartemen.
ReplyDeleteTernyata sudah menjadi gaya hidup sebagian orang di kota besar masa kini yaa.. Lokasi mudah dijangkau dengan fasilitas yang lengkap dan lingkungan yang sangat menjaga privacy.
Aku pernah merasakan tinggal di apartemen Bapak di jakarta. Emang seenak itu sih, berasa hidup di kota dalam kota. Fasilitas umum ada, tempat makanan banyak, minimarket, laundry dsb juga ada. Kayak nggak perlu pergi ke mana2 gitu semua udah lengkap.
ReplyDeleteCuma emang semua ada plus minusnya, kalo saya tetep lebih suka tinggal di kompleks perumahan. Jadi punya alasan buat pergi ke mana2. Haha..
Sesekali tinggal di apartemen memang enak, karena dapet layanan 0ne stop service, semua ada. Pas bngt buat yg mager kaya saya...😀. Tpi klo disuruh milih,tetep lebih nyaman tinggal di rumah, soalnya takut sama ketinggian. Thankyou for sharing, mba.
ReplyDeletekalau sy memilih tinggal di rumah aja daripada di apartemen, kurang luas dan interaksi dengan tetangga kurang, walaupun saya jarang ngobrol dengan tetangga, tetapi tetangga adalah saudara terdekat dan siap emmbantu jika kita mengalami kesulitan
ReplyDeleteSebelum nikah tuh kebayang buat tinggal di apartemen aja lah, biar kuping sama hati adem gitu. Tp kebayang pas gempanya itu loh dan takut makin malas untuk sosialisasi sama orang-orang. Memang plus minus setiap pilihan ya kakak saki 😂
ReplyDeleteSemua memang ada plus minusnya.. Suka sama fasilitas umum apartemen yg menjamin banyak hal.. Tp takut jg kalau pas lg ada bencana apalagi kalau apartemennya di lantai atas :D
ReplyDeleteDuluuu banget awal2 berumah tangga emang pengen punya apartemen, tapi semakin kesini jadi berubah pikiran hihi. meskipun ada positifnya juga sih hihi
ReplyDeleteKarena tinggal di kampung, saya merasa penasaran gimana rasanya tinggal di apartemen hehe
ReplyDeleteSaya pun pernah punya mimpi kalau mau tinggal di apartemen, apalagi buat belajar "hidup", tapi tetap ada plus minusnya ternyata yaa..
ReplyDeleteKaloctinggal di kota besar aparten kayaknya ideal banget ya.Gak perlu macet macetan buat ke mini market buat ke gym misalnya.Tapi ya itu,untuk yang biasa hidup di kampung kayak aku.susah membayangkan tidak bertegur sapa sama tetangga sehari saja 😁
ReplyDeleteKami ernah tinggal di apartemen saat di Amerika, balik ke Jakarta maunya punya apartemen saja bukan rumah tapak. Eh ditentang keluarga besar karena luasan apartemen terbatas, nanti kalau ada yang berkunjung dari kampung gimana ...batal deh rencana, akhirnya milih rumah tapak juga
ReplyDeleteaku pribadi juga memilih tinggal di rumah tapak sih mbak, demi tumbuh kembang anak-anak juga. aku rasa memang mereka butuh halaman luas dan lebih benar2 kesaannya rumah. kalau apartemen rasanya kaya liburan terus wkwkw
ReplyDeleteaku lagi berburu rumah nih dan ternyata perlu budget yang wow dan sempat memikirkan apartemen sebagai alternatif hunian kami tapi perlu banyakpertimbangan. tulisan ini sangat membantu
ReplyDeleteSebenarnya tinggal di apartemen itu cocok banget buat yg ada di ibukota
ReplyDeleteKarena biasanya apartemen itu lokasinya strategis ya mbak
Cuma emang biaya pemeliharaannya yg kadang jadi pertimbangan
wah iya ngalamin dengar cerita teman yang akhirnya pindah dari apartemen ke rumah tapak, utamanya karena nggak ada lahan buat anaknya bermain bebas.
ReplyDeletetapi dia sendiri sebetulnya senang2 aja tinggal di apartemen terutama karena nggak harus banyak bersinggungan dgn urusan sosial kemasyarakatan.
di dekat rumah kami ada satu aprtemen yang sudah jalan dan dua dalam masa pembangun, tiap lewat selalu mbatin, perlu adaptasi, karena kita masih seringnya tinggal secara horisontal
ReplyDelete