Siapa bilang investasi dengan gaji UMR itu mustahil? Tidak, selama kita “mau” bersyukur dan berjuang dengan cara yang benar, tidak ada yang tidak mungkin. Karena semua hal adalah mungkin di dunia yang fana ini, dan perubahan selalu niscaya selama bumi masih berputar.
Bagi sebagian orang UMR termasuk pendapatan rendah. Tidak salah, karena UMR memang ditetapkan berdasarkan kebutuhan minimal di setiap wilayah. Selama kebutuhan pribadi dan keluarga yag menjadi tanggungan masih bisa dikendalikan, yakin saja investasi dapat diwujudkan.
Ciptakan Prioritas
Langkah pertama untuk mengatur keuangan dengan efektif agar bisa investasi gaji UMR adalah dengan teori prioritas. Dalam ilmu ekonomi ada kebutuhan primer, sekunder, dan tersier, yang harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita baik yang masih lajang maupun sudah berkeluarga pasti tahu kapan pengeluaran itu benar-benar penting, dan kapan hanya untuk memenuhi keinginan. Kriteria primer dapat ditandai dengan sinyal bahwa ketika tidak dipenuhi maka akibatnya fatal. Misal kebutuhan akan makan, sandang, dan tempat tinggal.
Kebutuhan sekunder, tersier, dan selanjutnya adalah kebutuhan yang tidak harus dipenuhi segera dalam banyak keadaan. Misalnya untuk makan di restoran mewah, tentu tidak perlu setiap hari. Kebutuhan akan pakaian termasuk primer khusus untuk pakaian sehari-hari, seragam atau pakaian khusus.
1. Analisa Kebutuhan
Memang agak tricky untuk menentukan barang tertentu termasuk kebutuhan primer, sekunder atau tersier. Masing-masing pasti tahu ukuran “cukup” diri dan keluarganya, dan itulah batas primer. Selebihnya jika (misalnya) pakaian sehari-hari masih ada dan layak pakai, maka tidak perlu membeli yang baru.
Begitu juga dengan kendaraan, perabotan, aksesoris, dan sebagainya. Setelah melampaui batas “cukup” itulah, tidak perlu lagi dituruti ketika ingin membeli yang baru.
2. Bedakan Keinginan
Saat kita mulai berniat untuk membeli sesuatu, coba tanya kembali pada diri: apakah benar-benar butuh barang tersebut saat itu atau bisa ditunda? Jika butuh dalam waktu dekat namun tidak sekarang, coba diamkan dulu 3 hari. Setelah 3 hari jika masih merasa barang itu akan sangat berguna, silakan beli.
3. Jangan Belanja Bulanan
Hei, bukankah belanja bulanan bisa jadi lebih hemat karena beli dalam jumlah banyak? Tergantung apakah kita termasuk orang yang patuh terhadap aturan sendiri atau sebaliknya.
Fakta di lapangan menunjukkan ketika kita belanja bulanan, ada banyak barang yang tidak masuk dalam daftar belanja ikut terbeli. Sebagian diantaranya bahkan tidak benar-benar terpakai hingga sebulan berikutnya. Ketika kebiasaan ini berjalan terus menerus, bukannya hemat malah pengeluaran semakin besar.
Solusinya adalah, kita memang tidak butuh belanja bulanan. Bisa belanja beberapa hari atau minggu sekali, khusus untuk barang yang memang dibutuhkan. Tidak perlu jauh pergi ke supermarket untuk belanja, meskipun selisih harganya beberapa rupiah dengan warung dekat rumah.
Lebih baik belanja dekat rumah dengan harga yang sedikit lebih tinggi daripada jauh ke mall. Sedikit saja selisihnya, namun pengeluaran lain pasti bertambah. Sesekali dalam beberapa bulan jika ingin windows shopping, boleh lah ya. Asal jangan terlalu sering jika ingin mengatur finansial secara ketat.
Sisihkan Uang Dingin
Uang dingin sebenarnya termasuk dalam salah satu poin investasi gaji UMR yang tidak seberapa nilainya. Dari gaji bulanan yang tampaknya tidak seberapa itu, sisihkan sebagian kecil (maksimal 10% saja) sebagai simpanan yang tidak akan diutak-atik dalam jangka panjang.
Biarkan uang itu terkumpul di rekening atau tempat khusus yang aman. Suatu saat kita bisa wujudkan sebagai investasi bentuk lain misalnya untuk buka usaha, beli emas batangan, atau mewujudkan mimpi tanp aharus mengganggu keuangan bulanan.
Tetapkan Mimpi
Dalam teori investasi syariah, kita dilarang untuk menimbun harta tanpa tujuan. Misalnya ingin menabung, ya harus jelas kelak tabungan itu akan digunakan untuk apa. Menyimpan uang tanpa tujuan berpotensi menghambat perputaran kekayaan dan melemahkan kegiatan ekonomi.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk menetapkan apa saja yang ingin diwujudkan melalui kegiatan investasi tersebut. Mengapa memaksakan diri untuk investasi dengan gaji UMR jika tanpa tujuan yang jelas? Bukankah lebih baik uangnya dihabiskan saja setiap bulan tanpa perlu menyisakan untuk masa depan?
Lain halnya jika kita punya mimpi, misalnya ingin punya rumah sendiri, motor atau mobil, mengembangkan usaha, daftar haji, dan sebagainya. Menyisihkan sebagian gaji yang tidak seberapa itu pun akan merasa nikmat membayangkan hasilnya di masa depan.
Tips Investasi Gaji UMR
Adanya mimpi akan memelihara semangat jika suatu saat uang investasi gaji UMR itu ingin digunakan untuk kepentingan lain yang tidak sesuai visi utama. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan untuk mewujudkan investasi gaji UMR.
Ingat bahwa poin pentingnya bukan berapa besar nominal, tapi usaha menahan keinginan yang perlu diabaikan. Tidak perlu mengharuskan 30% pendapatan masuk pos investasi jika memang belum bisa karena kebutuhan masih banyak. Semoga beberapa langkah di bawah ini menjadi jalan untuk mewujudkan mimpi kita:
1. Nabung
Selain uang dingin yang sudah disisihkan di awal, pastikan segera setelah gajian ambil beberapa rupiah untuk tabungan dana darurat dan cadangan. Sewaktu-waktu jika butuh untuk keperluan mendesak masih bisa digunakan tanpa harus mengambil porsi uang dingin.
2. Buat Usaha
Usaha bisa dibangun kecil-kecilan dengan modal tabungan atau uang dingin yang sudah dikumpulkan. Dengan catatan, tidak ada kepentingan mendesak lain yang harus diprioritaskan. Usaha ini jika berputar hasilnya bisa digunakan untuk investasi lagi, jadi tidak habis untuk konsumsi.
Jika memilih untuk membuka usaha, apapun bentuknya baik skala kecil atau besar, pastikan catatan keuangan khusus dapat dipisah. Jangan gabung dengan uang pribadi atau belanja lainnya. Ini penting agar tahu apakah usaha tersebut benar-benar menghasilkan atau justru merugikan.
3. Cari Pendapatan Sampingan
Selain membuat usaha, pendapatan sampingan bisa dicari melalui banyak keahlian. Sebagian bahkan tidak perlu modal khusus untuk mendapat tambahan penghasilan. Misalnya merangkap sebagai driver ojek daring, menjual desain di situs berbayar, mengajar online, jadi blogger dan sebagainya sesuai dengan keahlian.
4. Sedekah
Poin penting terakhir yang harus diutamakan dalam upaya memaksimalkan investasi gaji UMR adalah tetap bersedekah. Bukan soal besar atau banyaknya, tapi sedekah yang menjadi rutinitas insya Allah akan meringankan urusan kita di dunia dan akhirat.
Sedekah terbaik pertama adalah kepada keluarga, orang terdekat yang membutuhkan, dan demi kemaslahatan umat Islam. Selain itu, sedekah dapat dialokasikan untuk membangun fasilitas umum dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ada banyak lembaga mengelola infaq dan sedekah yang insya Allah amanah untuk kita titipi sebagai bagian dari doa dalam rangka mewujudkan mimpi.
Semoga tulisan singkat ini membuat kita tidak berpikir bahwa investasi gaji UMR itu sulit. Ada banyak jalan menuju roma, begitu pula jalan untuk mewujudkan cita-cita. Hal penting terakhir yang harus kita perhatikan adalah, pastikan untuk selalu mengelola uang dengan cara dan di tempat yang halal agar harta selalu berkah.
Yang paling susah emang nge-rem keinginan. Bedain mana kebutuhan dan mana keinginan itu gampang. Yang susah bedainnya. Huhuhu...
ReplyDeleteSemangat nabung buat investasi yuuuk 💪
Yuk nabung yuk... Wkwkw
DeleteShiapppp berapapun gaji yg kita dapatkan. InsyaAllah bisa berkah berlimpah dg investasi yg tepat ya
ReplyDeleteMakasiii sharing nyaaa
Bagus.y jg tiap gajian beli emas, kan sekarang ada yg jual 0.5 gram atau dibawahnya.. jd ngerasa syang kalau dijual buat menuhin keinginan
ReplyDeletePenting banget membedakan antara kebutuhan dan kepentingan karena bisa jadi sebenarnya cukup asalkan menyesuaikan pendapatan dengan gaya hidup, ya.
ReplyDeleteTerima kasih tipsnya. Kami pernah pengalaman gaji under umr. Emang makan tabungan tapi kami sangat berhemat
ReplyDeleteAamiin. Setuju. Sebagai muslim saya sepakat banget kalau dalam mencari rezeki itu pastikan dulu kehalalannya dan keberkahan. Disertai syukur, berapapun pendapatan kita akan terasa cukup ya
ReplyDeletesepakat kak, yang penting berkah dan halal.
ReplyDeletetidak mudah membedakan antara kebutuhan dan keinginan, tetapi kalau menuruti keinginan sedangkan tidak butuh, itu bisa fatal, kalau dana cukup masih ga seberapa efeknya, tetapi kalau dana tidak cukup justru akan menjadi masalah yang lebih nesar lagi
Yap sejak pandemi aku mulai jarang belanja bulanan dan lebih sering belanja online, selain mudah juga lebih hemat ngak pusing mikirin transportasi, kadang kalau belanja bulanan di luar suka over budget apalagi kalau bawa anak-anak. Investasi memang penting banget, meskipun gaji UMR tetap bisa berinvestasi kok.
ReplyDeletesaya termasuk yang nggak belanja bulanan tapi belanja pas barangnya habis. heu. kalau belanja bulanan kan mau nggak mau harus bawa mobil dan ke toko yang besar bisa jadi bakal ada pengeluaran ekstra kalau belanja bulanan ini
ReplyDeleteMencerahkan banget ini tipsnya. Berapapun gaji tergantung pintar-pintarnya kita mengelola ya...Gaji UMR pun berinvestasi bisa. Saya setuju jika uang dingin termasuk dalam salah satu poin investasi gaji UMR juga berapapun penghasilannya
ReplyDeleteAda banyak cara mengelola keuangan agar tetap berjalan baik sebagaimana semestinya. Terpenuhinya semua kebutuhan harian dan bulanan. Tipsnya bagus banget, kak.. terutama di bagian sedekah. In syaa Allah yang banyak atau sedikit itulah yang mengandung keberkahan.
ReplyDeleteWah bener banget nih aku suka dengan tipsnya termasuk dalam belanja bulanan. Akhirnya aku skarang belanja kafang nerapa hari sekali biar cepet habis juga
ReplyDeleteNice tips, utk nambah penghasilan baiknya usaha dan sedekah
ReplyDeleteSetuju kak, yang penting berkah dan halal ya
ReplyDeleteMemang benar, langkah awal untuk pengaturan keuangan adalah analisis kebutuhan, dan itu telah saya terapkan.
ReplyDeleteMasyaAllah Terima kasih kak buat tipsnya dan mengingatkan selalu untuk bersedekah. Investasi asli penting banget
ReplyDeleteWah betul ya Mbak, menabung pun perlu ada tujuannya. Investasi jangka panjang memang harus dimulai sejak dini agar cita-cita awal bisa dicapai. Saya terkadang masih suka kurang disiplin nih untuk urusan satu ini. hix
ReplyDeleteNah betul, saya waktu suami kerja di jogja dan gaji UMR lalu menerapkan belanja bulanan justru tekor diakhir bulan. Sebaiknya memang tidak menggunakan cara ini. Waktu tinggal di semanrang dan gaji umr saya tidak memakai sistem belanja bulanan saya memilih belanja mingguan dan saya bisa nabung. Plus cari tambahan uang dg kerja sampingan
ReplyDelete